Dikisahkan
dalam legenda si Malin Kundang, anak yang durhaka akan dikutuk menjadi
batu. Kalau di China, anak yang durhaka bisa dituntut oleh pengadilan.
Sebab baru-baru ini pemerintah Tiongkok mengesahkan UU yang mengharuskan
orang dewasa mengunjungi orang tuanya secara teratur.
Seperti dilansir Medical daily, Kamis (3/1/2013), peraturan tersebut
dibuat karena melihat angka harapan hidup di China yang meningkat pesat,
yaitu dari 41 tahun menjadi 73 tahun dalam waktu 50 tahun. Di sisi
lain, adanya reformasi pasar membuat anak-anak harus sering berpindah ke
pusat-pusat kota untuk mencari pekerjaan.
Hal ini seringkali berakibat pada putusnya hubungan dengan keluarga
besar. Tak hanya itu, kebijakan satu anak di China untuk menekan
lonjakan jumlah penduduk membuat populasi orang usia lanjut makin
membengkak. Jika dibiarkan begitu saja, beban yang ditimbulkan akan
menjadi ancaman ekonomi dan politik.
Makin maraknya pengidap penyakit tidak menular seperti Alzheimer dan
kepikunan juga tidak dibarengi perkembangan sarana perawatan untuk orang
tua sakit. Pilihan untuk memperoleh perawatan bagi kelompok lanjut usia
memang masih amat terbatas di Negeri Tirai Bambu ini.
Selain itu, pengesahan UU tersebut juga mempertimbangkan tingginya kasus
orang tua yang diabaikan atau dianiaya oleh anaknya sendiri. Salah satu
kasus yang menghebohkan terjadi di provinsi Jiangsu di mana seorang
wanita berusia 90 tahun mengaku disekap di dalam kandang babi oleh
anaknya selama 2 tahun.
Media juga sering melaporkan anak-anak yang ketika dewasa berusaha
menguasai aset dan harta orang tuanya secara diam-diam. Peraturan baru
ini tidak menyatakan seberapa sering anak harus mengunjungi orang
tuanya, namun orang tua bisa menyeret anaknya ke pengadilan jika merasa
diabaikan.
Jadi buat orang yang merasa sudah mulai putus kontak dengan orang tua,
sebaiknya segera sambung kembali tali silaturahim sebelum peraturan yang
sama diterapkan di Indonesia. Toh kalau sudah renta, setiap orang pada
dasarnya ingin lebih dekat dengan keluarga dan anak cucunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar